Hikmah Idul Adha 1445H, Dua hal menjadi barometer keimanan umat Islam.

Banjarnegara-sinnewsbara.com

Sholat Idul Adha 1445 H, Senin, 17 Juni 2024M,
Masyarakat dusun Kuwondogiri melaksanakan ibadah idul Adha di area SPBU Blambangan Kec Bawang, Banjarnegara.
Tempat ini sudah menjadi langganan warga setempat setiap hari idul Fitri dan idul adha.

Sebelum sholat di mulai Ustadz Ali sholehudin, S.Pd, sebagai ketua panitia menyampaikan
Informasi tentang penyembelihan hewan qurban se Desa Blambangan tahun 1445 H/2024 M

1.Kuwondogiri 12 sapi 22 kambing
2.Pejaten 11 sapi 19 kambing
3.Sembungsemi 9 sapi 37 kambing
4.Tawangsari 10 sapi 6 kambing

Infaq terkumpul Rp. 6.955.000
Rencana akan dieruntukan diibagi tiap-tiap mushola dan sebagian untuk kegiatan Kuwondogiri bersholawat

Imam sholat idul adha Ustad H. M. Surur. kesepuhan Kuwondogiri pengampu masyarakat Ulama yang di segani.

Gema Idhul Adha membuat bergetar jama’ah, Ustadz Chasanudin, S.E sebagai khotib mewasiatkan tentang hikmah idul adha 1445 H, Dua hal yang sebagai penyempurna ibadah keislaman kepada Allah SWT,
Hal ini menjadi barometer kepatuhan keimanan seseorang yaitu ibadah Berqurban dan ibadah ber Haji.

Bukan hanya dimensi vertikal kepada Allah SWT saja , namun juga memiliki dimensi horisontal atau sosial kemanusiaan.

Lalu mengapa ibadah haji dan kurban mampu menjadi barometer keimanan seseorang karena ibadah ini membutuhkan keyakinan dan keikhlasan serta kepercayaan totalitas.

Kita bisa melihat dalam kehidupan sehari hari di masyarakat , orang yang kaya dan berharta banyak, namun tidak terpanggil hatinya untuk menjalankan perintah Allah dengan berqurban maupun berhaji.
Haji membutuhkan biaya yang banyak. Ibadah ini merupakan kepatuhan kepada Allah SWT yang harus menempuh perjalanan panjang, keimananya di uji harus mengeluarkan jutaan rupiah dari penghasilanya dan menunggu antrian panjang untuk berangkat meninggalkan rumah dan keluarga yang di cintai , Meninggalkan pekerjaan yang menjadi sumber kehidupan dan focus hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, Beratnya ujian ini sehingga penting bagi setiap orang yang berhaji untuk memantapkan niat berhaji ibadah karena Allah SWT semata bukan karena hal lainya.
Dalam menjalankan rukun dan wajib haji dan umroh seperti sa’i towaf, wukuf di arofah, dan melempar jumroh adalah cermin kedalaman keimanan seorang muslim, dengan sehelai pakaian putih jamaah adalah simbul kepasrahan kepada Allah, bahwa kita akan kembali kepadaNya tanpa membawa materi di dunia. Kita bisa semangat dari makna huruf yang membentuk kata haji yakni H: Hikmah atau cita cita, A : Azam tekat bulat, J: Jihat bersungguh sungguh, I: Islam atau selamat, Untuk mendapatkan keselamatan Islam kita.

Kedua tentang perintah berqurban Allah telah memerintahkan dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar yang artinya ,Sesungguhnya Allah telah memberi Muhammad nikmat yang banyak, maka laksanakan sholat karena tuhanmu dan berqurbanlah,

Sebagai ibadah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sungguh orang-orang yang membencimu mereka yang terputus dari Rahmat Allah SWT. Ketegasan ayat ini agar berqurban dengan hewan qurban dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam hadits di sebutkan Tidaklah seseorang hamba memperbaiki sedekahnya kecuali Allah memperbaiki pengganti atas harta tinggalanya, (hadits Ibnu albarok)

Bagi yang tidak mau berqurban, Man wajada sa’atan walam yudhoqi fala yaqribanna musholana,
Artinya Barang siapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berqurban maka jangan mendekati tempat sholat kami, (hadits riwayat Ahmad dan Ibnu manja)_

Belum terlambat bagi jamaah yang ingin berqurban , karena qurban bisa dilakukan mulai 10 Dzulhijjah sampai dengan 3 hari tasyrik ke depan yakni 11,12,13 Dzulhijjah, Semoga kita semua bisa berqurban di tahun ini untuk menguatkan keimanan kita.
Di sarikan kotib ustadz Chasanudin, S.E dalam kutbah sholat idul Adha 1445 H.

Di siarkan oleh : Wagino untuk Banjarnegara.