https://Banjarnegara-sinnewsbara.com
Ahad, 23 Maret 2025 Rangkaian kajian Ahad pagi di Banjarnegara mencapai puncaknya pada pekan keempat bulan Ramadan 1446H. Acara yang telah tersusun rapi sesuai jadwal panitia ini kian semarak dengan kehadiran jamaah yang terus bertambah setiap pekannya.

Kajian tersebut diisi oleh Habib Abdul Halim Hadidz Maulachela, B.Sc, M.A, Pengasuh Ponpes Al-Imam Al-AliZainal Abidin sekaligus Pendiri Yayasan Al-awabin Desa Blambangan Kec. Bawang , Banjarnegara Dalam penyampaiannya, Beliau mengangkat tema “Hubungan Ramadhan dengan Anak Yatim” dan menyajikan materi yang menginspirasi serta memperkuat semangat berbagi di bulan suci.

Dalam materi yang disampaikan, Habib Abdul Halim menekankan bahwa:
Ramadhan adalah Bulan Muwaasah: Bulan Ramadhan merupakan momentum untuk berbagi dan memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.
Kajian Ahad Pagi Jadi Pamungkas Bulan Ramadan 1446H di Banjarnegara

Keutamaan Shadaqah: Terdapat dua sebab yang menambah nilai ibadah shadaqah, yakni kemuliaan waktu (seperti memberikan shadaqah di bulan Ramadhan) dan kondisi penerima yang sangat membutuhkan.
Fokus Infaq kepada Anak Yatim: Karena mayoritas anak yatim berada dalam kondisi yang sangat memerlukan, infaq untuk mereka menjadi amal yang menggabungkan kedua sebab keutamaan tersebut.
Manfaat Shadaqah/Infaq kepada Anak Yatim: Selain mendukung ibadah di bulan Ramadhan, shadaqah dan infaq memberikan pahala puasa serta qiyamul lail sepanjang tahun, menjadi washilah terkabulnya hajat, dan menumbuhkan kelembutan hati.
Niat yang Mulia: Menyantuni anak yatim juga dianjurkan dengan niat menghibahkan pahalanya kepada kedua orang tua, sehingga amal tersebut membawa keberkahan ganda.
Antusiasme peserta yang terus bertambah menjadi bukti nyata bahwa pesan kebersamaan dan kepedulian terhadap anak yatim telah tersampaikan dengan baik. Semangat berbagi dan kepedulian sosial di bulan Ramadan ini diharapkan dapat terus menginspirasi umat dalam menjalankan ibadah dan membantu mereka yang membutuhkan,
Dalam sesion tanya jawab, berkait dengan shodaqoh pemberian pemerintah kepada fakir miskin siapa yang mendapatkan pahalanya pertanyaan dari Suchidi dan sebagai Ketua RW, jawabanya sangat jelas bahwa yang bersedekah yang mengajak yang menginformasikan apabila di niatkan karena Alloh, maka pahalanya sama.
Bagaimana kita memberikan donasi untuk anak anak yang belum bisa menjalankan perintah ibadah puasa, padahal niatnya untuk memberikan makan untuk orang yang berbuka puasa, pertanyaan dari Sumanto mantan pegawai di desa gumiwang, dalam puasa bahwa bagi anak anak bersifat latihan bila menjalankan dengan baik maja pahalanya untuk kedua orang tua, bila belum sesuai karena sebelum baliq bersifat latihan dan tidak berdosa.
Setiani Ketua Kelompok Wanita Tani Purwanegara bertanya tentang nilai keikhlasan dalam beramal apabila mengharap imbalan pahala apakah termasuk ikhlas, sangat jelas yang di contohkan bahwa menjalankan suatu amalan tapi menjadi washilah untuk mendapatkan pahala misal agar diberi momongan, agar diberikan rizki yang melimpah, syah syah saja dan tidak mengurangi nilai keikhlasan.. sesion pekanbaru terakhir haru dan 6 jamaah mengajukan pertanyaan di sesi tanya jawab, dan memohon kajian di lanjutkan dengan durasi 1 bulan sekali.. Dan panitia pengurus istana siap memfasilitasi sehingga ridlo Allah sampai kepada hambanya, aamiin
WGN Bara.
Alhamdulillah