Banjarnegara – sinnewsbara.com
Ahad, 21 September 2025 – Kabar duka datang dari Desa Pucang, Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Ustadz Imam Prasojo, pendakwah sepuh yang dikenal konsisten berdakwah sejak muda hingga usia senja, wafat pada usia 85 tahun. Beliau menghembuskan napas terakhir pada pukul 05.30 WIB saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Gombong, Kebumen. Jenazah kemudian dimakamkan di pemakaman umum Purbayasa, Desa Pucang, dengan diiringi ratusan pelayat, sanak saudara, serta rekan perjuangan di bidang pendidikan dan organisasi.

Sepanjang hidupnya, Ustadz Imam Prasojo dikenal sebagai pendidik di sekolah dasar yang beberapa kali mengalami mutasi tugas, sekaligus aktifis Muhammadiyah di Desa Pucang. Beliau juga gemar menulis buku sebagai sarana dakwah dan selalu menyampaikan pengalaman hidupnya kepada para sahabat maupun pengurus organisasi yang dekat dengannya.
Tidak hanya berdakwah, beliau juga memiliki kepedulian besar terhadap kegiatan sosial. Ustadz Imam mengenal dan mendukung Yayasan Salam Abadi Indonesia (YASIN) sejak berdiri pada tahun 2018 di Desa Pucang Jenggul RT 06 RW 07. Salah satu cucu beliau bahkan menjadi bagian dari 230 anak yatim binaan yayasan tersebut, baik yang tinggal di asrama maupun di luar asrama.
Dalam berbagai kesempatan, Ustadz Imam Prasojo memberi apresiasi kepada YASIN, bahkan menyampaikan harapan agar yayasan ini memiliki pusat kegiatan sendiri. Melalui wasilah beliau, Ketua YASIN kemudian dipertemukan dengan Ustadz H. Taslim dari Desa Gumiwang, Banjarnegara. Dari komunikasi itu, lahirlah ikrar wakaf yang akhirnya mewujudkan berdirinya Istana Yatim At-Taslim Yasin Terpadu.
Pembangunan istana yatim tersebut dimulai sejak 2020 dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Banjarnegara H. Syamsudin, dan pada tahun 2025 diresmikan langsung oleh Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana. Saat ini, istana yatim itu telah dihuni anak-anak binaan YASIN.
Meski dalam kondisi kesehatan yang kerap menurun, Ustadz Imam Prasojo tidak pernah berhenti menyampaikan risalah dakwah. Kini, perjuangan beliau terhenti dengan tenang, menghadap ke hadirat Allah SWT.
Keluarga besar Yayasan Salam Abadi Indonesia mengenang beliau sebagai pejuang dakwah dan pendidik sejati.
Allahumma firlahu, wa’afihi, wa’fuanhu. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan menempatkannya di surga-Nya.
Wagino – Bara – sinnewsbara.com