Kajian Akbar Pekan ketiga Ramadhan di Istana Yatim At-Taslim Yasin Terpadu, “Semangat Berbagi dan Berjuang di Jalan Allah”

Banjarnegara – Sinnewsbara.com
Suasana Istana Yatim At-Taslim Yasin Terpadu kembali dipenuhi nuansa religius pada Ahad, pekan ketiga Ramadhan 1446 H. Jamaah dari berbagai daerah hadir dengan penuh suka cita untuk mengikuti Kajian Akbar yang diselenggarakan oleh Panitia Kegiatan Ramadhan Karim Keren 2.

K. H. Syamsudin, S. Pd, M.Pd telah tiba di Istana

Dalam kesempatan ini, K.H. Syamsudin, S.Pd., M.Pd., yang dikenal luas oleh masyarakat Desa Gumiwang dan pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Banjarnegara periode 2017–2022, hadir untuk memberikan ceramah dan motivasi. Beliau juga memiliki kedekatan dengan Lembaga YASIN, bahkan saat peletakan batu pertama lembaga ini, ia turut serta dalam prosesi tersebut.

Isi Kajian: Hikmah Ramadhan dan Perniagaan yang Menyelamatkan dari Azab

Kajian kali ini mengangkat tema “Petunjuk bagi Mukmin tentang Perniagaan yang Mampu Menyelamatkan dari Azab yang Pedih.”

K.H. Syamsudin menyampaikan bahwa hikmah bulan Ramadhan adalah kemampuan mengendalikan diri dari:                                            1. Perkataan sia-sia  2. Pikiran negatif  3.Hati yang dengki

Dengan niat yang lurus, seseorang bisa mencapai ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, perniagaan dalam Islam bukan hanya dalam bentuk transaksi duniawi, tetapi juga perjuangan di jalan Allah melalui pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, bahkan nyawa, sebagaimana para pahlawan di Banjarnegara yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Khusu’ jama’ah kajian pekan ketiga

Perniagaan dengan harta juga menjadi bagian dari pengorbanan, seperti sedekah, infak, zakat, dan wakaf. Memberikan harta terbaik untuk membantu orang lain, terutama anak yatim, adalah investasi amal yang mulia. Hal ini mencakup biaya hidup, biaya pendidikan, dan program edukasi kemandirian bagi mereka.

Sesi Tanya Jawab: Pertanyaan Seputar Zakat dan Shalat Tarawih

Dalam sesi diskusi, beberapa jamaah aktif bertanya, di antaranya:

  • Suchidi (Ketua RW 2, Pensiunan pegawai  Sekolah) bertanya tentang sumbangan dari seseorang yang telah meninggal. Ia merasa heran ketika menerima sumbangan dalam jumlah besar atas nama almarhum. Pertanyaannya: Apakah sumbangan ini termasuk hutang yang harus dikembalikan?
    Jawaban: Jika almarhum semasa hidupnya pernah berikrar untuk menyumbang dan tidak ada permintaan untuk dikembalikan, maka tidak wajib dikembalikan, karena itu sudah menjadi sedekah dari almarhum.
  • Sukmanto (Tokoh Agama, Pewakaf Masjid Istana Yatim) bertanya tentang ketinggalan shalat Isya sebelum shalat Tarawih.
    Jawaban: Jika seseorang terlambat dan jamaah sudah memulai shalat tarawih, maka ia bisa shalat Isya terlebih dahulu, lalu menyusul shalat tarawih. Namun, jika tidak sempat berjamaah, shalat tarawih bisa dilakukan sendiri di rumah karena hukumnya tidak wajib, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ.

Harapan untuk Kajian Berkelanjutan

Kajian ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari para jamaah. Banyak yang berharap kegiatan ini bisa berlanjut setelah bulan Ramadhan sebagai bagian dari pembinaan keislaman di masyarakat.

K.H. Syamsudin juga mengajak jamaah untuk terus meningkatkan amal ibadah, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

WAG Bara

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *